Kamis, 13 November 2008

BELAJAR DARI TENZING NORGAY

Tenzing Norgay, siapakah dia? Mungkin sebagian dari kita tidak mengenal dengan sosok orang ini. Bagaimana kalau Sir Edmund Hillary? Ya, pastinya kita pernah mendengarnya atau membaca biografinya dan artikel-artikel mengenai kisah hidupnya. Sir Edmund Hillary ini adalah orang pertama didunia yang berhasil mencapai puncak gunung tertinggi dunia. Puncak gunung everest.

Namun kali ini bukan Sir Edmund Hillary yang akan kita bahas, melainkan Tenzing Norgay. Seorang penduduk asli Nepal yang bertugas sebagai pemandu bagi para pendaki gunung yang berniat untuk mendaki gunung Everest. Bersama dengan Sir Edmund Hillary ia berhasil menaklukkan puncak gunung tertinggi Everest pada ketinggian 29.028 kaki diatas permukaan laut dan menjadi orang pertama didunia.

Keberhasilan mereka pada saat itu sangat fenomenal, mengingat baru berakhirnya perang dunia ke II dan menjadi semacam inspirasi untuk mengembalikan kepercayaan diri bagi seluruh bangsa didunia. Karena keberhasilannya itu, Sir Edmund Hillary mendapat gelar kebangsawanan dari ratu Inggris dan menjadi orang yang sangat dikenal diseluruh dunia. Tetapi dibalik keberhasilan itu, Tenzing Norgay lah yang memiliki peran besar.

Sesaat setelah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay kembali dari puncak Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Sir Edmund Hillary, dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay, berikut hasil wawancaranya ;

Reporter : Bagaimana perasaan anda berhasil menaklukkan puncak gunung tertinggi didunia?

Tenzing : Sangat senang sekali.

Reporter : Andakan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary, tentunya posisi anda berada didepan dia, bukankah seharusnya Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Everest?

Tenzing : Ya, benar sekali. Pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilakan dia (Edmund Hillary) untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama didunia yang berhasil menaklukkan puncak gunung tertinggi didunia.

Reporter : Mengapa anda lakukan itu..?

Tenzing : KARENA ITULAH IMPIAN EDMUND HILLARY DAN BUKAN IMPIAN SAYA.

Itulah sepenggal kisah pemandu pendaki bernama Tenzing Norgay. Ia tidak menjadi serakah ataupun iri dengan keberhasilan, nama besar dan semua penghargaan yang diperoleh Sir Edmund Hillary. Ia cukup bangga dapat membantu orang lain mencapai dan mewujudkan impiannya.

Dalam kehidupan sehari-hari atau didalam dunia kerja dan usaha, terkadang, sudah bukan lagi menjadi rahasia umum, masih saja ada orang yang dengan berbangga hati “mengklaim” hasil karya orang lain hanya sekedar untuk memperoleh pujian, jabatan atau kedudukan.

Pertanyaannya kini, tidakkah terbersit rasa malu pada diri kita yang menerima sejumlah fasilitas dan hak istimewa yang jika dihitung secara materi jumlahnya jauh lebih besar dari mereka yang bekerja secara sungguh-sungguh? Sebagai renungan bersama “Bisakah kita menjadi seperti Tenzing Norgay yang menempatkan dirinya sesuai dengan apa yang menjadi tugasnya???????

Dikutip dari; Precious magazine june 2008

Tidak ada komentar: